Materi Informatika SMA/MA X - Algortima dan Pemrograman
Pernyataan
kondisional adalah pernyataan yang terdiri atas kondisi-kondisi, dimana jika
kondisi tersebut terpenuhi, program akan melakukan intruksi tertentu.
Pernyattan kondisional merupakan penunjuk arah untuk urutan suatu program. Ada
tiga keyword yang dapat digunakan untuk melakukan seleksi dalam pemrograman,
yaitu if, if-else dan switch.
a)
Pernyataan if
(Pencabangan untuk Kondisi Tunggal)
Konstruksi if hanya memiliki satu kondisi. Artinya, satu atau beberapa
instruksi akan dijalankan apabila kondisinya dipenuhi atau benar tapi tidak
melakukan apa-apa jika kondisinya salah.
Bentuk umum:
if (Kondisi) {
(Hasil);
}
Contoh:
if (X % 2) != 0 {
prinft(“GANJIL”):
}
b)
Pernyataan
if-else (Pencabangan Untuk Kondisi Majemuk):
Konstruksi if-else sedikit berbeda dengan konstruksi if. Dalam konstruksi
if-else, jika sebuah kondisi tidak terpenuhi maka program akan mencari kondisi
yang lain yang ada atau menjalankan instruksi yang berada di luar bagian dari
kondisi yang tidak terpenuhi.
Bentuk umum:
if (Kondisi) {
(Jalankan perintah ini bila true);
} else {
(Jalankan perintah ini bila false);
}
Contoh
if (X % 2) != 0 {
prinft(“GANJIL”):
} else {
prinft(“GENAP”):
}
Pada
pernyataan if-else terdapat juga jenis pernyatan if bersarang/bertingkat (nested if). Pernyataan nested-if atau
if bersarang/bertingkat merupakan pernyataan kondisional yang memiliki pilihan
lebih dari satu, di mana jika sebuah parameter yang dimasukkan bernilai false,
pilihan selanjutnyalah yang akan diperiksa. Pada akhirnya, jika semua pilihan
tidak memenuhi syarat, maka pilihan yang paling akhir (else) akan
dieksekusikan.
if (kondisi1) {
(pilihan1);
} else {
if (kondisi2); {
(piihan2);
}
} else {
if (kondisi3); {
(piihan3);
} else {
(pilihan4);
}
Contoh
if (kondisi1) {
(pilihan1);
} else {
if (kondisi2); {
(piihan2);
}
} else {
if (kondisi3); {
(piihan3);
} else {
(pilihan4);
}